Tuesday 11 December 2012

Apakah perbedaan evangelisasi dan katekese?

1)Definisi evangelisasi dan katekese: a) Evangelisasi adalah pewartaan Kristus, yang dilakukan dengan kesaksian hidup dan kata-kata. Katekismus Gereja Katolik mendefinisikan “Kaum awam melaksanakan tugasnya sebagai nabi juga melalui penginjilan, “yakni pewartaan Kristus, yang disampaikan dengan kesaksian hidup dan kata kata“. ..” (LG 35).” (KGK, 905). Kita dapat melihat beberapa hal yang berhubungan dengan evangelisasi di Evangelii Nuntiandi, no: 17, 22-24, 47. “The General Directory for Catechesis” yang merangkum konsep tentang evangelisasi dari beberapa dokumen, seperti Ad Gentes, Evangelii Nuntiandi, Catechesi Tradendae dan Redemptoris Misssio. Dikatakan bahwa evangelisasi adalah suatu proses, yang melaluinya Gereja: 1) Didorong oleh kasih, mengilhami dan mengubah seluruh tatanan yang bersifat sementara dengan cara mengambil dan memperbaharui budaya. 2) Menjadi saksi di dunia untuk menunjukkan suatu cara yang baru dan menunjukkan kehidupan yang mempunyai karakter kekristenan. 3) Secara eksplisit, memberitakan Injil dengan tujuan utama pewartaan adalah pertobatan. 4) Memperkenalkan iman dan kehidupan kristiani kepada mereka yang telah menerima Kristus atau kepada mereka yang telah berbalik untuk mengikuti Kristus. 5) Secara terus menerus memelihara berkat persatuan dari umat Allah dengan cara memberikan edukasi secara terus menerus di dalam iman (melalui homili-homili dan bentuk lain dari pelayanan sabda), sakramen-sakramen dan perbuatan kasih. 6) Secara terus-menerus mempromosikan misi dengan mengirimkan murid-murid Kristus untuk memberitakan Injil, baik dengan kata-kata maupun perbuatan kepada seluruh dunia, demi keselamatan jiwa-jiwa. b) Katekese dapat didefinisikan sebagai “pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang dewasa dalam iman, yang pada khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen, dan yang pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan kehidupan Kristen” (KGK, 5). Kristus menjadi pusat dari proses katekese (lih. KGK, 426-427). Dalam kaitannya dengan Sakramen inisiasi, katekese adalah suatu langkah atau momen dalam proses evangelisasi (Catechesi Tradendae, 18). Dan dikatakan lebih lanjut bahwa katekese adalah suatu periode dimana pertobatan kepada Kristus dilakukan secara formal dan diberikan suatu pengenalan akan Kristus. Dan ini adalah suatu proses magang dalam kehidupan kristiani dan juga suatu proses inisiasi kepada misteri penyelamatan dan kehidupan misioner, yang pada akhirnya menuntun mereka kepada kepenuhan hidup kristiani. (lih. The General Directory for Catechesis, 63) 2) Dari definisi di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa: a) Yang menjadi pusat dari proses evangelisasi dan katekese adalah Kristus sendiri. Apapun yang diwartakan dan diajarkan di dalam evangelisasi dan katekese harus senantiasa berpusat pada Kristus. b) Kegiatan evangelisasi sebenarnya bersifat lebih luas dibandingkan dengan katekese. Evangelisasi (baik dalam bentuk kata-kata maupun perbuatan) diperlukan terlebih dahulu sebelum seseorang masuk dalam proses katekese secara formal – dalam kaitannya dengan sakramen inisiasi. Seseorang tidak akan masuk secara formal dalam kelas pelajaran agama Katolik, tanpa dia mempunyai ketertarikan akan Kristus. Oleh karena itu, evangelisasi diperlukan untuk membangkitkan iman, sehingga seseorang ingin mengenal lebih dalam iman Katolik dalam proses katekese. Dan proses katekese ini akan menuntun seseorang kepada kepenuhan hidup kristiani, yang dimanifestasikan dalam sakramen inisiasi (Sakramen Baptis, Sakramen Penguatan, Sakramen Ekaristi). Namun, evangelisasi harus dilakukan secara terus-menerus, termasuk kepada orang-orang yang telah dibaptis, sehingga mereka terus diperbaharui dengan semangat Injil dan terus berkobar untuk menjadi saksi Kristus yang baik. Namun, katekese juga harus dilakukan secara teru-menerus sehingga orang yang telah dibaptispun dapat terus mendalami, menghayati dan melaksanakan iman Katolik dalam kehidupan nyata. c) Bagaimana dengan pertanyaan Chrsnt “Kegiatan evangelisasi pasti bernilai kateketis tetapi tidak semua kegiatan evangelisasi bisa disebut katekese?” Pernyataan tersebut benar, karena semua kegiatan evangelisasi (baik dengan perkataan, perbuatan), pasti mempunyai nilai-nilai katekese. Evangelisasi pasti mempunyai nilai-nilai katekese, karena di dalam katekese, seseorang diajarkan seluruh misteri iman secara terstruktur (dibagi menjadi empat: apa yang dipercaya, bagaimana merayakan apa yang dipercaya, bagaimana hidup sesuai dengan apa yang dipercaya, dan doa). Namun memang tidak semua kegiatan evangelisasi (seperti: kegiatan bakti sosial, dll) dapat disebut katakese, karena katekese adalah momen atau saat tertentu yang mempunyai karakter yang khusus – pemaparan dan pengajaran iman secara formal dan terstruktur. sumber: http://www.katolisitas.org

No comments:

Post a Comment